Saturday, February 26, 2011

Sedih


Sedih sekali rasanya melihat bayi-bayi kecil itu merintih lemah, dengan bibir dan ujung-ujung jari yang membiru. Lebih sedih lagi mendengar orangtuanya tidak sanggup membiayai perawatan di ruang intensif. Belum lagi ruang intensif bayi penuh sehingga bayi tersebut harus dirujuk ke RS lain.
Mau marah rasanya. Tapi marah ke siapa?
Sepertinya banyak hal yang menghambat untuk bisa memberikan pelayanan yang maksimal..

3 comments:

BangDe said...

fa tawakkal alallah...

aktifistri said...

Hi! Kita berbagi keprihatinan yang sama tentang anak2 yang ngga seberuntung teman2nya. Anda kerja dirumah sakit yah.. boleh tahu ngga gimana seluk beluk proses adopsi anak/bayi yang dibuang/ditinggalkan ortunya di RS? Saya dan suami tidak punya anak. Sejauh ini sih ngga minat adopsi, tapi cukup jadi ortu asuh, hanya saya terlintas, siapa tahu jalan kehidupan membawa kami pada salah satu dari bayi2 tak beruntung itu..siapa tahu? Trmksh :) Salam.

cocotmania said...

em.. mbak saya mau tanya don boleh gak?
d' blog mbak tadi di sebutin "Sepertinya banyak hal yang menghambat untuk bisa memberikan pelayanan yang maksimal.." hal2 macam apaya mbak yang mengahambat dan bukanya pelayanan buat orang ngak berada sudah di tanggung pemerintah???
trimakasih...